Kemenkes Diharap Lakukan Test Kejiwaan Calon Jemaah Haji
Anggota Komisi VIII DPR RI, Raihan Iskandar berharap agar Kementerian Kesehatan juga melakukan test kejiwaan kepada jemaah haji, selain test kesehatan lainnya. Pasalnya, saat melakukan kunjungan pengawasan pelaksanaan haji 2013 lalu ia melihat secara langsung tidak sedikit jemaah haji Indonesia yang mengalami gangguan jiwa setibanya di tanah suci.
“Saya miris melihat jemaah haji Indonesia di tanah suci mengalami gangguan jiwa, teriak-teriak dan sebagainya. Apa tidak ada cara lain untuk mengantisipasi hal tersebut di tanah air? Misalnya dengan pemeriksaan kejiwaan sebagaimana pemeriksaan kesehatan lainnya menjelang keberangkatan ke tanah suci,”tanya Raihan dalam rapat kerja dengan Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron Mukti, Rabu (19/2).
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi VIII lainnya, Hasrul Azwar yang melihat dari tahun ke tahun tetap masih ada jemaah haji yang mengalami gangguan jiwa dan berada dalam penanganan rumah sakit Kholidi di Arab Saudi.
Menanggapi hal tersebut Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron Mukti mengatakan,banyak hal yang memicu terjadinya gangguan jiwa pada jemaah haji di tanah suci. Diantaranya karena ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah, cara hidup dan kebiasaan yang berbeda sehingga membuat jamaah ada yang mengalami stress dan depresi.
“Kebanyakan dari jemaah yang mengalami gangguan jiwa saat berada di tanah suci. Ketika pemeriksaan kesehatan di Indonesia belum terlihat sama sekali tanda-tanda adanya gangguan pada kesehatan jiwanya,”ungkap Ali Gufron.
Untuk pemeriksaan kesehatan jiwa di tanah air sebelum keberangkatan ke tanah suci menurut Ali Ghufron hal itu bisa saja dilakukan, namun karena hal itu berkaitan dengan anggaran yang telah disusun sebelumnya, olehkarenanya Wamen Kesehatan akan membahas dan mendiskusikan hal itu dalam lingkungan internalnya beserta Komisi IX DPR RI yang menjadi mitra kerja Kementerian Kesehatan. (Ayu)foto:andri/parle/od